TPP Segera Tangani Warisan Tunggakan
Tim penyehat pinjaman (TPP) di Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala, Kalsel, yang
dibentuk 12 September 2013 segera menangani tunggakan kelompok Rp
179.249.423 di 51 kelompok UEP tahun 2005. Tunggakan itu merupakan
"warisan" lama yang belum beranjak terselesaikan yang membuat UPK
Anjir Pasar belum bisa membagikan hasil surplus untuk kegiatan sosial membantu
warga rumah tangga miskin (RTM).
TPP terdiri 15 orang, berasal dari masing-masing
desa di wilayah ini. "Ketuanya belum dibentuk, namun sekarang sudah
disosialisasikan ke desa-desa," ujar ketua UPK M Syarifuddin. Mereka
dipilih dalam MAD (Musyawarah Antar-Desa) Sosialisasi. Masing-masing Mohamad Hasyim dari Anjir Pasar Kota (APK) 1,
Hariyati APK 2, Maskinah Hilir Mesjid, APL Imbran, ASP 1 Hamidi, ASP2 Samsul
Khoir, Andaman1 Siti Asiah, Andaman2 Ahmad Dani, Pandansari Maimanah, Barunai
Baru Nuryamin, Banyiur Maisaroh, Danau Karya Maulidin, Gandaraya Safrudin,
Gandaria Pansah, dan Mantaren Misrani.
Sekretaris UPK Sarah Safitri menuturkan
pengalamannya saat menagih kepada para penunggak. Karena sudah terlalu lama
tunggakan di masyarakat, ada desa yang ditagih justru marah-marah.
"Kenapa
utang seperti itu diungkit-ungkit?" ujar Safitri mengisahkan pengalamannya
ikut menagih di Desa Hilir Mesjid yang tercatat memiliki tunggakan Rp
31.535.443 terdiri 5 kelompok.
Namun ada pula yang ketua kelompoknya meninggal,
yaitu di Anjir Pasar Kota 2. Ketua Kelompok Tani HIPA, Syamsi meninggalkan
"warisan" yang tercatat sebagai tunggakan Rp 26.519.650. Repotnya, sebagian
dari 36 orang anggota saat dicek mengaku sudah membayar tapi catatan tak ada.
"Saat membayar ke ketua tak ada catatan. Anggota sebagian merasa sudah
membayar. Kemarin kami datangi, ada anggota yang sanggup membayar tapi minta
tempo," ujar bendahara Aslamiah.
Karena tunggakan yang masih besar itu,
Fasilitator Kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan Anjir Pasar, Diatri Agustin
menjelaskan, UPK belum bisa membagi surplus. "Tunggakan masih lebih besar
dari pendapatan yang baru mencapai Rp 71.990.903 dari dana perguliran Rp
428.507.454 SPP dan UEP di masyarakat," paparnya. Sedangkan uang di bank awal
2013 Rp 775.504.616 yang kemudian digulirkan Januari 2013. "Yang Januari
lancar, hanya tunggakan warisan yang sulit ditangani," kata Diatri
Agustin. (Tim UPK-Anjir Pasar)
Bagi-bagi warisan, ya ngeri-ngeri sedap. Kalau tunggakan yang dibagi, siapa mau?
BalasHapus