Jumat, 27 September 2013

Pemekaran Kecamatan Satui Tanah Bumbu



UPK Angsana Siap Terima Warisan Tunggakan
UPK Angsana mau tak mau akhir 2013 ini harus siap menerima warisan tunggakan dari UPK Satui, menyusul pemekaran wilayah Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, dimekarkan satu kecamatan baru.
Dana perguliran SPP di UPK Angsana masih sedikit sekitar Rp 1,2 miliar. "Jika nanti ada pembagian aset, mudahan angsuran yang telah dibayar lebih banyak dari tunggakan sehingga ada penambahan modal perguliran," ujar Mariati, Fasilitator Kecamatan PNPM MPd Angsana.

Tahun 2013 BLM Rp 800 juta untuk fisik semua, tak ada yang dialokasikan untuk SPP. "Padahal kami butuh modal. Bulan depan UPK harus menyalurkan lagi ke kelompok Nurulhidayah 1 dan 2 yang butuh Rp 400 juta untuk modal usaha sekitar 75 anggota. UPK hanya bisa menyediakan Rp 350 juta," kata Mariati.
Perguliran 5 dalam tiga kali penyaluran terakhir lebih dari Rp 1 miliar.  Sejauh ini UPK Angsana tak memiliki tunggakan. "Jika ada yang terlambat membayar, kami ke lapangan menunggui rumah ketua kelompok, sehingga bisa langsung dibayar," ujar ketua UPK Desy Hariyanti.
Data warisan tunggakan SPP sekitar Rp 19 juta ada di Bayangsari Rp 12 juta dan Karang Indah Rp 7 juta. "Informasinya karena ketua kelompok kabur," ujar bendahara Lia Aini. Sedangkan sekretaris UPK Anis Rahayu belum bisa mencatat berapa aset dari UPK Satui yang akan dilimpahkan.
"Tapi rencana pelimpahan dari Satui tahun ini harus selesai untuk bagi aset," kata FK Mariati. 
Akibat keterbatasan modal SPP di UPK Angsana ini, di Desa Mekar Jaya ketua kelompok SPP Ny Jarni, mengambil inisiatif untuk meminjam ke SPP dengan meminta pengantar dari desa. Sehingga dari sana tak ada tunggakan, Jika nunggak desa yang menanggung. Karena pinjaman maksimal ke UPK dibatasi Rp 5 juta per anggota, Ny Jarni memfasilitasi anggota yang mau pinjam ke bank, dengan mengajukan persyaratan administrasi yang ada di PNPM-MPd, menggunakan jaminan satu rumah dua mobil.
Terkait "pewarisan" tunggakan itu, masalah yang sulit adalah tunggakan UEP yang digunakan penggemukan sapi hampir di semua desa. Dalam persiapan pelimpahan aset itu nanti, para kades sudah dihubungi satu per satu untuk  diajak musyawarah bersama-sama menyelesaikan masalah. Saat MAD Sosialisasi 12 September 2013 yang hadir hanya satu orang dari 9 desa. Lainnya hanya perwakilan. "Lalu kami datangi ke desa untuk membicarakan kegiatan 2014, dan kami sudah ketemu semua," tambah Mariati. (Tim FK) 
   

1 komentar: