UPK Angsana Siap
Terima Warisan Tunggakan
UPK Angsana mau tak mau akhir 2013 ini harus siap menerima warisan
tunggakan dari UPK Satui, menyusul pemekaran wilayah Kecamatan Satui Kabupaten
Tanah Bumbu, Kalsel, dimekarkan satu kecamatan baru.
Dana perguliran SPP di UPK Angsana masih sedikit sekitar Rp 1,2
miliar. "Jika nanti ada pembagian aset, mudahan angsuran yang telah
dibayar lebih banyak dari tunggakan sehingga ada penambahan modal perguliran,"
ujar Mariati, Fasilitator Kecamatan PNPM MPd Angsana.
Tahun 2013 BLM Rp 800 juta untuk fisik semua, tak ada yang
dialokasikan untuk SPP. "Padahal kami butuh modal. Bulan depan UPK harus
menyalurkan lagi ke kelompok Nurulhidayah 1 dan 2 yang butuh Rp 400 juta untuk
modal usaha sekitar 75 anggota. UPK hanya bisa menyediakan Rp 350 juta,"
kata Mariati.
Perguliran 5 dalam tiga kali penyaluran terakhir lebih dari Rp 1
miliar. Sejauh ini UPK Angsana tak
memiliki tunggakan. "Jika ada yang terlambat membayar, kami ke lapangan
menunggui rumah ketua kelompok, sehingga bisa langsung dibayar," ujar
ketua UPK Desy Hariyanti.
Data warisan tunggakan SPP sekitar Rp 19 juta ada di Bayangsari Rp
12 juta dan Karang Indah Rp 7 juta. "Informasinya karena ketua kelompok
kabur," ujar bendahara Lia Aini. Sedangkan sekretaris UPK Anis Rahayu
belum bisa mencatat berapa aset dari UPK Satui yang akan dilimpahkan.
"Tapi rencana pelimpahan dari Satui tahun ini harus selesai untuk bagi aset," kata FK Mariati.
"Tapi rencana pelimpahan dari Satui tahun ini harus selesai untuk bagi aset," kata FK Mariati.
Akibat keterbatasan modal SPP di UPK Angsana ini, di Desa Mekar
Jaya ketua kelompok SPP Ny Jarni, mengambil inisiatif untuk meminjam ke SPP
dengan meminta pengantar dari desa. Sehingga dari sana tak ada tunggakan, Jika
nunggak desa yang menanggung. Karena pinjaman maksimal ke UPK dibatasi Rp 5
juta per anggota, Ny Jarni memfasilitasi anggota yang mau pinjam ke bank, dengan
mengajukan persyaratan administrasi yang ada di PNPM-MPd, menggunakan jaminan
satu rumah dua mobil.
Terkait "pewarisan" tunggakan itu, masalah yang sulit
adalah tunggakan UEP yang digunakan penggemukan sapi hampir di semua desa.
Dalam persiapan pelimpahan aset itu nanti, para kades sudah dihubungi satu per
satu untuk diajak musyawarah
bersama-sama menyelesaikan masalah. Saat MAD Sosialisasi 12 September 2013 yang
hadir hanya satu orang dari 9 desa. Lainnya hanya perwakilan. "Lalu kami
datangi ke desa untuk membicarakan kegiatan 2014, dan kami sudah ketemu
semua," tambah Mariati. (Tim FK)
banyaknya duit pian cil.
BalasHapusyang di sabalahnya handak jua jar.