‘Sakali Tulak Salajur Manyalajur Urusan nang Lain’
Jejak PNPM MPd di Kecamatan Paminggir Kabupaten
Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan sejak 2009 masih meninggalkan banyak hasil karya para pelaku yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sampai sekarang masih bisa dinikmati seluruh
lapisan masyarakat desa.
Namun di balik keberhasilan kegiatan PNPM-MPd
di sana menyimpan banyak tantangan. Itu sering menjadi masalah bagi pelaku.
Terutama jalur transportasi, dari ibu kota kabupaten, Amuntai harus menempuh
satu jam jalan darat ke Kecamatan Danau Panggang. Dari sana harus mengarungi
sungai dengan “taksi air”, perahu kayu berkapasitas 30 orang selama dua jam
untuk sampai di Paminggir.
“Waktunya pun terbatas, dari Danau Panggang
jam 13. Jika bukan musim hujan, lancar dua jam sampai,” ujar Rahmadi,
fasilitator kecamatan yang sudah hampir setahun bertugas di sana. Jika musim
hujan, enceng gondok menjadi musuh perjalanan, bisa ditempuh dalam waktu empat
jam. Karena itu, jika berurusan dengan administrasi program, seperti
mengirimkan laporan, atau hendak mencairkan BLM, harus berkejaran dengan waktu.
Masalah bisa teratasi jika beberapa desa
bersama-sama sewa perahu, menuju ke Danau Panggang untuk ke bank ambil uang. “Kendala
lain yaitu akses internet yang masih sulit terjangkau. Sehingga untuk hal-hal
yang terkait dengan informasi
pengiriman data secara cepat via email kitasedikit terkendala,” ujar Rahmadi.
Tidak adanya bank unit di Kecamatan Paminggir
juga mempersulit penyetoran maupun pencairan dana perguliran SPP. “kami mesti berangkat
melalui sungai dengan menggunakan taksi air alias klotok yang terbatas waktunya.
Sehingga untuk melakukan semuanya kami harus benar-benar merencanakan secara matang
agar ketika kami berangkat ke Danau Panggang atau pun ke Kabupaten tidak ada lagi
yang tertinggal, baik dari segi administrasi
maupun lainnya,” tambah Rahmadi.
Setelah urusan kegiatan PNPM-MPd selesai, sambil
menunggu siang kapal berangkat sebagian ada yang belanja ke pasar di Amuntai. Ada
yang punya urusan lain. Semuanya harus bisa dimanfaatkan. Jadi sekali naik ke kabupaten
sekalian ngurus urusan lainnya. Yach pada intinya untuk kegiatan PNPM-MPd di kecamatan
Paminggir segala sesuatunya tidak bisa mendadak. Semua harus benar-benar terencana
agar tidak terjadi kesalahan yang
merugikan terutama dari segi waktu dan tenaga.
“Belum lagi ketika transportasi tersebut penuh
dengan penumpang. Maka tak jarang mereka harus duduk di atas kapal dengan panasnya
sengatan matahari, angin dingin ketika hujan.Sekali tulak salajur, manyalajur urusan nang
lain. Sekali berangkat sekalian urusan yang lain. Namun itulah tugas dan tanggung
jawab kami, Semua akan indah pada waktunya dan kami bangga membangun desa,” ujarnya.
(M
Rahmadi, SSos- FK Paminggir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar