Jumat, 13 September 2013

Paminggir HSU, Indah Pada Waktunya



‘Sakali Tulak Salajur Manyalajur Urusan nang Lain’
Jejak PNPM MPd di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan sejak 2009 masih meninggalkan  banyak  hasil karya para pelaku yang bermanfaat bagi masyarakat. Sampai  sekarang masih bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat desa. 

Namun di balik keberhasilan kegiatan PNPM-MPd di sana menyimpan banyak tantangan. Itu sering menjadi masalah bagi pelaku. Terutama jalur transportasi, dari ibu kota kabupaten, Amuntai harus menempuh satu jam jalan darat ke Kecamatan Danau Panggang. Dari sana harus mengarungi sungai dengan “taksi air”, perahu kayu berkapasitas 30 orang selama dua jam untuk sampai di Paminggir.

“Waktunya pun terbatas, dari Danau Panggang jam 13. Jika bukan musim hujan, lancar dua jam sampai,” ujar Rahmadi, fasilitator kecamatan yang sudah hampir setahun bertugas di sana. Jika musim hujan, enceng gondok menjadi musuh perjalanan, bisa ditempuh dalam waktu empat jam. Karena itu, jika berurusan dengan administrasi program, seperti mengirimkan laporan, atau hendak mencairkan BLM, harus berkejaran dengan waktu.
Masalah bisa teratasi jika beberapa desa bersama-sama sewa perahu, menuju ke Danau Panggang untuk ke bank ambil uang. “Kendala lain yaitu akses internet yang masih sulit terjangkau. Sehingga untuk hal-hal yang terkait dengan informasi pengiriman data secara cepat via email kitasedikit terkendala,” ujar Rahmadi.
Tidak adanya bank unit di Kecamatan Paminggir juga mempersulit penyetoran maupun pencairan dana perguliran SPP. “kami mesti berangkat melalui sungai dengan menggunakan taksi air alias klotok yang terbatas waktunya. Sehingga untuk melakukan semuanya kami harus benar-benar merencanakan secara matang agar ketika kami berangkat ke Danau Panggang atau pun ke Kabupaten tidak ada lagi yang tertinggal,  baik dari segi administrasi maupun lainnya,” tambah Rahmadi.

Setelah urusan kegiatan PNPM-MPd selesai, sambil menunggu siang kapal berangkat sebagian ada yang belanja ke pasar di Amuntai. Ada yang punya urusan lain. Semuanya harus bisa dimanfaatkan. Jadi sekali naik ke kabupaten sekalian ngurus urusan lainnya. Yach pada intinya untuk kegiatan PNPM-MPd di kecamatan Paminggir segala sesuatunya tidak bisa mendadak. Semua harus benar-benar terencana agar  tidak terjadi kesalahan yang merugikan terutama dari segi waktu dan tenaga.
“Belum lagi ketika transportasi tersebut penuh dengan penumpang. Maka tak jarang mereka harus duduk di atas kapal dengan panasnya sengatan matahari, angin  dingin ketika hujan.Sekali tulak salajur, manyalajur urusan nang lain. Sekali berangkat sekalian urusan yang lain. Namun itulah tugas dan tanggung jawab kami, Semua akan indah pada waktunya dan kami bangga membangun desa,” ujarnya. (M Rahmadi, SSos- FK Paminggir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar