Jarak Antar-Desa
Berjauahan Jadi Kendala
Target capaian 2014
untuk kegiatan berbasis kawasan antar-desa, di jajaran fasilitator kabupaten
PNPM Mandiri Perdesaan Kalimantan Selatan, masih diliputi ragam persepsi.
Perubahan kebijakan untuk sosialisasi dengan mengkaji ulang RPJM (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah) Desa sudah harus dimulai, dan tahun 2015 sudah dilaksanakan.
Masalah tersebut
mengemuka dalam Rakorprov PNPM Mandiri Perdesaan Kalsel, Jumat 18 Oktober 2013.
Usulan berbasis kawasan ini dimaksudkan untuk pengembangan ekonomi perdesaan. Titis
Kuswo Endah, Fastekab Tapin memaparkan hasil diskusi tim fastekab, menegaskan
pemahaman kegiatan berbasis kawasan.
"Kegiatan
yang punya fungsi sama, manfaat sama, tapi didukung oleh beberapa desa,
beberapa jenis atau sama jenis," ujarnya tentang kegiatan berbais kawasan.
Karena itu, strategi yang dilaksanakan dalam waktu dekat ini dengan identifikasi
dari rekap RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Desa).
"Setelah
mengidentifikasi ada kegiatan sama, kita buat peta tematik apakah kegiatan bisa
dipaketkan, biss berfungsi dan berhubungan. Jika dalam peta tematik tak
berhubungan, meskipun sama jenisnya tak bisa dipaketkan kegiatan antar-desa
berbasis kawasan. Begitu pula sebaliknya," papar Titis lebih lanjut.
Karena itu dukungan
dari tim fasiltator kecamatan dan tim faskab, harus melihat potensi dalam kluster
desa. Ada kegiatan sama yang bisa dipaketkan akan mempercepat pengangkatan
suatu kawasan. Jika pemikiran sudah disampaikan ke kader desa, akan bias fasilitasi.
Target 2015,
fasilitasi dengan mengumpulkan data, peta tata ruang desa, visi misi desa, dan
RKPD. Masalah muncul untuk wilayah di Kalsel, jalan antar-desa dengan jarak
yang jauh dan patokan anggaran Rp 500 juta. Perlu pembekalan tim verifikasi
untuk menilai usulan berbasis kawasan, sehingga kegiatan itu tak terkalahkan
usulan konvensional. "Jika memang mampu fasilitasi usulan lebih dari Rp
500 juta, akan diperjuangkan bersinergi dengan SKPD terkait. Mungkin dengan
mengembangkan wacana pagu dana ditambah, apakah dari pusat atau daerah. Yang
lebih penting, mendorong daerah menyediakan anggaran bagi pendanaan berbasis
kawasan," tambahnya. (kie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar