Kepeloporan
Fasilitator
Modal
Lanjutkan Program
Rapat koordinasi provinsi PNPM
Mandiri Perdesaan Kalimantan Selatan 27-30 November di Hotel Nasa Banjarmasin
menyiratkan optimisme perlunya keberlanjutan pemberdayaan untuk mencapai target
MDGs. Kepala BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Kalsel
Drs H Gusti Syahyar menyatakan, pada rakor terakhir untuk evaluasi kinerja program
tercatat adanya keberhasilan.
“Pada era global kita dituntut
mencapai MDGs, penanggulangan kemiskinan dan kelaparan pada poin pertama. PNPM
MPd cukup berhasil, karena pada laporan Bappenas kita mendapat warna hijau.
Kita perlu memberi respon yang bagus.
Kita jangan hanya berakhir di out put,
tapi manfaat yang berkelanjutan agar masyarakat desa bisa mengelola kegiatan
selanjutnya. Kami berharap, kita perlu studi banding. Kita tak bisa menilai
kinerja kita sendiri, tapi perlu membandingkan daerah lain,” papar Syahyar.
Diungkapkannya, berdasar laporan
Bapenas ke ADB, Kalsel dan Bali dinilai paling berhasil. Angka kemiskinannya
terendah di Indonesia. “Diharapkan dengan kepeloporan para fasilitator menjadi
modal untuk melanjutkan program. Atas nama gubernur kami mengucapkan
terimakasih,” kata Syahyar. Ke depan perlu dievaluasi target capaian, serta bagaimana
melaksanakan skema intergrasi, karena saat ini dana bantuan langsung masyarakat
(BLM) se Kalsel turun dari Rp 97 miliar menjdi Rp 83 miliar.
Dalam pengendalian pemanfaatan dana
program, tim faskab bisa menindak lanjuti penanganan tunggakan SPP dan UEP.
Jika ada temuan, harus terus ditindak lanjuti agar tak berulang lagi di tahun
selanjutnya. “Hendaknya kita bisa belajar dari hasil audit, agar lebih berhasil
lagi,” tegasnya. (kie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar