Jumat, 29 November 2013

Kepala BPMPD Kalsel Gusti Syahyar Optimis



Kepeloporan Fasilitator
Modal Lanjutkan Program

Rapat koordinasi provinsi PNPM Mandiri Perdesaan Kalimantan Selatan 27-30 November di Hotel Nasa Banjarmasin menyiratkan optimisme perlunya keberlanjutan pemberdayaan untuk mencapai target MDGs. Kepala BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Kalsel Drs H Gusti Syahyar menyatakan, pada rakor terakhir untuk evaluasi kinerja program tercatat adanya keberhasilan.
“Pada era global kita dituntut mencapai MDGs, penanggulangan kemiskinan dan kelaparan pada poin pertama. PNPM MPd cukup berhasil, karena pada laporan Bappenas kita mendapat warna hijau. Kita perlu  memberi respon yang bagus. Kita jangan hanya berakhir di out put, tapi manfaat yang berkelanjutan agar masyarakat desa bisa mengelola kegiatan selanjutnya. Kami berharap, kita perlu studi banding. Kita tak bisa menilai kinerja kita sendiri, tapi perlu membandingkan daerah lain,” papar Syahyar.
Diungkapkannya, berdasar laporan Bapenas ke ADB, Kalsel dan Bali dinilai paling berhasil. Angka kemiskinannya terendah di Indonesia. “Diharapkan dengan kepeloporan para fasilitator menjadi modal untuk melanjutkan program. Atas nama gubernur kami mengucapkan terimakasih,” kata Syahyar. Ke depan perlu dievaluasi target capaian, serta bagaimana melaksanakan skema intergrasi, karena saat ini dana bantuan langsung masyarakat (BLM) se Kalsel turun dari Rp 97 miliar menjdi Rp 83 miliar.
Dalam pengendalian pemanfaatan dana program, tim faskab bisa menindak lanjuti penanganan tunggakan SPP dan UEP. Jika ada temuan, harus terus ditindak lanjuti agar tak berulang lagi di tahun selanjutnya. “Hendaknya kita bisa belajar dari hasil audit, agar lebih berhasil lagi,” tegasnya. (kie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar