Jumat, 15 November 2013

UPK Beruntung Baru Raup Untung



Tunggakan SPP Saat Itik Tak Bertelur
Ketua UPK Beruntung Baru, Januarti, merasa beruntung karena 36 kelompok simpan pinjam khusus perempuan (SPP) yang dibinanya selalu lancar mengangsur. Sebanyak 388 warga RTM yang tersebar di 11 desa Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, Kalsel, selalu patuh membayar kewajiban. Sehingga, dana perguliran dari PNPM Mandiri Perdesaan bisa berkembang dan UPK pun mampu meraup untung Rp 17 juta yang dibagikan kepada warga miskin berupa sembako dari 15% surplus pada 2013.

"Tak ada tunggakan, hanya ada satu kelompok yang sempat tersendat pembayarannya. Yaitu Kelompok Alkaromah 1 di Desa Jambu Burung sebesar Rp 396.700. Itu karena beberapa waktu lalu menjelang panen itik mereka harus dikurung, sehingga tak banyak yang bertelur," papar Januarti.
Anggota kelompok SPP di Beruntung Baru, wilayah kecamatan yang bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 40 menit dari Bandara Syamsuddin Noor itu kebanyakan berdagang dan beternak itik.
"Masyarakat di sini agamis, sehingga jika saat padi di sawah menjelang panen, ternak itik mereka dikandangkan agar tidak memakan padi milik orang lain. Akibatnya, itik tak banyak bertelur," tambahnya.
Pada perguliran  ke-11  minggu kedua Oktober 2013, tersalur Rp 609.000.000 untuk 13 kelompok dengan 132 anggota. "Bulan November ini mereka sudah mulai membayar angsuran pertama," papar bendahara UPK Yuli Patmasari. Angsuran yang masuk itu nanti akan terus digulirkan karena sudah ada empat proposal pengajuan pinjaman baru. Dua proposal yang sudah diverfikasi nilainya sekitar Rp 100 juta.
Sampai kini  aset produktif UPK Beruntung Baru tercatat Rp 1.727.500.000 ada pada pinjaman kelompok, sedangkan dana yang mengendap di bank Rp 280.864.660. Ada kelompok baru dari Desa Lawahan dengan tujuh orang anggota. Mereka tertarik karena ada sosialisasi perguliran di RT baru yang tak pernah ada peminjam.  Dari 12 desa di Beruntung Baru hanya ada satu desa Babirik tak ada kelompok SPP karena sudah ada lembaga lain yang memberikan peminjaman. Tim penyelesaian pinjaman sejauh ini tak diperlukan karena ketua, bendahara, maupun sekretaris Hairullah dibantu Fasilitator Kecamatan Sholehah aktif turun ke desa memberikan pembinaan kelompok. (Tim UPK)

1 komentar: