Jumat, 29 November 2013

Transportasi air masih dominan di Aluh-aluh



Dana BLM Pemurus  Hanya untuk Urus Jalan
Hampir tiap tahun dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) dari PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Pemurus Kecamatan Aluh-aluh Kabupaten Banjar hanya digunakan untuk mengurus perbaikan jalan desa. Sarana transportasi air di desa pinggiran sungai berpenduduk  3000 jiwa itu digunakan untuk perhubungan antar-desa. Jalan desa diperlukan sebagai penghubung antar-kampung yang bisa dilewati sepeda motor.  
Sejak 2008 jalan 2,5 kilometer di sana diperbaiki dengan cara pemasiran menggunakan dana BLM Rp 100 juta. Jembatan Sungai Kiapu sepanjang 70 meter pun dibangun pada 2009 dengan dana BLM Rp 60 juta. Ke 2010 kebutuhan membangun tiga jembatan kayu ulin terdanai Rp 40 juta. Kemudian datang gelombang pasang, jalan tergerus dan rusak. Maka BLM 2011 turun digunakan untuk pemasiran ulang jalan desa sebesar Rp 100 juta.
Setahun kemudian, jalan kembali rusak. Maka BLM 2013 sebesar Rp 78 juta kembali hanya untuk mengurus ruas 885 meter jalan yang terkena "tsunami" gelombang pasang. Pada 2012 BLM digunakan membangun jembatan penyeberangan ke desa tetangga, Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru. "Untuk kegiatan 2014 kami tetap mengusulkan perbaikan jalan dengan pemasiran dan perbaikan jembatan kayu," kata kepala desa Ahmad Fauzi.
Konsekuensinya, dia harus turun tangan langsung menyelesaikan tunggakan kelompok SPP Nurul Asiah Rp 4.690.000 dan Nurul Huda Rp 3.834.000 agar tetap bisa mendapat BLM tahun 2014. Pengurus kelompok bahkan sudah menyerahkan delapan borongan tanah sawah kepada UPK. Tanah itu disewakan, hasilnya untuk melunasi tunggakan. Itu demi perbaikan jalan bisa terdanai tahun depan.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan, Juanda, didampingi bendahara Sahriansyah, menyebut perbaikan jalan jika hanya dengan pamasiran seperti selama ini rawan tergerus air pasang. "Secara teknis memang harus dibuatkan siring beton dulu, baru diuruk sirtu. Tapi itu butuh dana besar," ujarnya.
Ketua Forum Musyawarah Antar-Desa (MAD) Aluh-aluh, H Asmail Husin sependapat, perbaikan jalan di wilayah Aluh-aluh memang harus dibuatkan siring beton dulu, baru diuruk. Tapi itu memang memerlukan dana besar, dan BLM tidak mungkin mencukupi. (kie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar