Gusti Syahyar; Fasilitator Percepat
Kemiskinan Turun ke 4 Persen
Angka kemiskinan di Kalimantan Selatan, dipaparkan Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Drs H Gusti Syahyar, merupakan yang
terendah ketiga setelah DKI dan Bali. Dari jumlah penduduk saat ini sekitar 4
juta jiwa, angka kemiskinan tercatat 4,77 persen. "Dalam RPJMD pada akhir
2014 nanti sudah harus turun menjadi 4 persen," ungkap Gusti Syahyar saat
membuka pelatihan fasilitator kecamatan (FK) dan fasilitator teknik (FT),
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kalsel, di
hotel Roditha Banjarmasin, Senin 18 November 2013.
Karena itu peran fasilitator PNPM-MPd sampai akhir 2014 menjadi sangat
menentukan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan menjadi 4 persen sesuai
target dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kalsel. Menurut
Gusti Syahyar, meskipun setelah PNPM-MPd berakhir 2014 dan kelanjutan program
pemberdayaan masyarakat belum diketahui, selama ini PNPM-MPd merupakan kegiatan
pemberdayaan yang paling menonjol di Kalsel.
"Sebagai program untuk mengentaskan kemiskinan telah banyak memberi
manfaat kepada masyarakat. Menurut penelitian sudah mampu meningkatkan daya
beli masyarakat. Diharapkan masyarakat sekitar lokasi lebih sejahtera, dan hal
itu menunjukkan upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan bisa lebih
efektif lagi," papar Gusti Syahyar.
Diingatkan pula, menjelang pemilu program lain masuk desa. Fasilitator
diminta jeli melihat seperti apa program yang betul-betul bermanfaat bagi
masyarakat. "Akan banyak caleg ikut nimbrung ke desa-desa. Tolong
dipilah-pilah mana yang memang bisa mendorong tujuan program mana yang hanya
mendompleng. Jangan sampai PNPM jadi kendaraan mereka," tegas Gusti
Syahyar.
Fungsi fasilitator, tambahnya lagi, bukan hanya membangkitkan
partisipasi masyarakat, tapi juga mengaktualisasikan diri mereka di bidang
sosial ekonomi, budaya dan politik, untuk mampu menggerakkan masyarakat lebih
mandiri. Sebab, dengan dana sebesar apa pun jika tak memandirikan masyrakat,
program tak berhasil. "Selesainya program jika masyarakat mampu
meningkatkan sektor ekonomi dan membangun infrastruktur desa, itu tolok ukur
keberhasilan," ujarnya.
Dilaporkan ketua panitia penyelenggara, Kartinah, pelatihan pratugas
FK-FT tahap II ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta tentang prinsip dan
proseedur PNPM-MPd, selain meningkatkan keterampilan, komitmen dan kepedulian
terhadap masyarakat miskin. Peserta terdiri 23 FK dan 7 orang asisten FK, serta
30 orang FT, dengan pelatih dua orang Faskab, tiga Fastekab, dan satu Faskeu
yang didanai dari Dipa Dekonsentrasi pada BPMPD tahun 2013. (kie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar