Wakili Sampel Studi PNPM-MPd Kalimantan
Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan,
Kalsel, merupakan dua kabupaten yang dijadikan sampel dalam Studi PNPM Mandiri
Perdesaan tahun 2013 yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri. Tim peneliti, Bambang Tri
Leksono dan Eko Susilo dari PT Wirama Karya memaparkan rencana penelitiannya, 9
Oktober 2013 di hadapan Kepala BPMPD Tapin Yumanto AP, MAP mengungkap,
pemilihan lokasi penelitian di Tapin karena merupakan kabupaten yang tingkat
kemiskinannya "relatif rendah".
Tim penelitu berdiskusi dengan tim faskab dan Kepala BPMPD |
Bambang Tri Leksono memaparkan, dalam
studi ini diambil 7 lokasi pulau. Masing-masing Jawa-Bali diambil Karangasem
dan Jembrana (Bali) dengan tingkat kemiskinan relatif rendah 7,95% dan 8,11%.
Untuk lokasi pulau Kalimantan diambil provinsi Kalsel dengan Kabupaten Tapin
dan Hulu Sungai Selatan (HSS). Tapin tercatat memiliki tingkat kemiskinan
relatif terendah, yaitu 5,57% disusul HSS 7,66%.
Ujicoba instrument dan pengambilan data lapang di lokasi sampel dipilih
satu desa sasaran untuk mendapatkan kedalaman informasi dari delapan kategori. Yakni
kepala desa, BPD, TPK, TPU, Tim Pemantau, Tim Pemelihara, Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa, dan Pokmas. Isu utama yang menjadi kajian meliputi dampak atau multiplier
effect PNPM Mandiri Perdesaan, tingkat keberdayaan masyarakat dan desa, serta
pemetaan kelembagaan dan sumberdya manusia (SDM) Unit Pengelola Kegiatan (UPK).
Update papan informasi dan tugas KPMD |
Penelitian lapangan di tujuh wilayah kepulauan
dimulai 26 September hingga 16 Oktober 2013. Tercatat untuk lokasi dengan tingkat
kemiskinan tertinggi di Lombok Utara, NTB, mencapai 43,12% disusul Maybrat 40,13%
dan Manokwari 37,27% di Papua Barat. Studi itu dimaksudkan sebagai media evaluasi,
sekaligus memperoleh rekomendasi-rekomendasi yang penting bagi peningkatan kualitas
pelaksanaan program. (kie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar