Perlu Siraman
Rohani ke UPK
Kurang optimalnya
fungsi pengawasan seperti BKAD dan BP UPK akibat FK kurang memahami tentang
verifikasi perguliran atau kurang berani mengendalikan penyaluran dana bergulir SPP oleh
UPK, telah menjadikan beberapa kasus penyimpangan dana SPP bermunculan.
Karena itu, dalam
rakorprov PNPM-MPd Kalsel, Jumat 18 Oktober 2013, Faskeu Tapin Supiani
menyampaikan hasil pembahasan kelompok Faskeu memaparkan beberapa strategi
untuk mengoptimalkan pengawasan. Salah satunya, siraman rohani kepada pengurus UPK perlu
rutin diberikan agar memiliki mental yang baik dalam mengelola keuangan.
Selain itu, BKAD
(Badan Kerjasama Antar-Desa) perlu pelatihan yang lebih fokus pada fungsinya,
dengan seleksi anggota yang cukup kompeten. Reorganisasi kepengurusan BKAD dan
BP-UPK diperlukan agar ada mekanisme kinerja kelembagaan. "BP-UPK juga
perlu diajak audit internal oleh fasilitator kecamatan," tambah Supiani.
Tim verifikasi
perguliran juga menjadi salah satu sebab. Yang wajib dilatih adalah tim
verifikasi regular yang dibiayai DOK. Maka pelatihan khusus kepada tim
verifikasi perguliran perlu ada pelatihan sendiri. Repotnya, UPK sendiri ada
yang menjadi tim verifikasi perguliran. Akibatnya, banyak penyalahgunaan dana
yang tak terpantau karena terlalu percaya kepada pengelola yang ada.
Pengendalian UPK
harus tetap berjalan walaupun pelaku sudah menjadi orang kepercayaan. Evaluasi
jangan hanya tertumpu pada laporan angka-angka, tapi personal UPK juga perlu
dievaluasi. Sanksi tegas terhadap UPK yang melanggar aturan, seperti menyimpan
dana lebih dari Rp 1 juta, harus diberikan teguran oleh Satker. (kie)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus