Minggu, 27 Oktober 2013

Beasiswa PNPM Hapuskan Baju Kumal



Anak Janda Itu pun Kembali Bersekolah
 Desa Ayunan Papan Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Kalsel, berpenduduk 732 jiwa dengan tingkat pendidikan rata-rata tidak tamat Sekolah Dasar. Dari 234 KK ternyata 15% lebih tergolong rumah tangga Miskin.
Maka pada MAD Prioritas usulan untuk memberikan bea siswa kepada anak-anak dari keluarga RTM  mendapat ranking pertama. Dibuatlah SPC (Surat Penetapan Camat) Nomor   164/414.2/Kec.Lok/2012.
Penyerahan beasiswa bertepatan 17 Agustus lalu oleh oleh Camat Lokpaikat Riduan Syahrani,S.Sos. "Ini merupakan salah satu program kepedulian pemerintah terhadap masalah pendidikan. Pembangunan bukan hanya pada masalah fisik semata. Tapi peningkatan sumber daya manusia juga jadi perhatian,.Anak sekolah khususnya Sekolah Dasar  merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa," jelas Riduan.


Ketua Tim Pengelola Kegiatan Desa Ayunan Papan, Sangsang mengatakan,  diperolehnya Bea Siswa ini karena masyarakat desa Ayunan Papan yang sangat peduli akan pendidikan di desanya. Sebanyak 34 anak dari keluarga miskin memperoleh bantuan peralatan sekolah. Total dana yang diberikan  untuk program ini berjumlah Rp 51.755.000, yang dibelikan seragam sekolah, seragam Pramuka, tas, sepatu serta peralatan sekolah lainnya. Pemberian dilakukan dua tahap yaitu tahun 2013 dan tahun 2014, Tahap I diberikan Rp 24.935.000, sedangkan tahap II Rp.26.820.000. Dana tahap II masih disimpan di rekening Pokja Bea Siswa Kecamatan Lokpaikat. Sedangkan Pokja Bea Siswa sendiri dibentuk berdasarkan SK camat No : 05/414.2/Kec-Lok/2013.            
Hamdian Nor orang tua dari Muhammad Ade Riansyah sangat bersyukur sekali anaknya mendapatkan bantuan, karena dia sebagai buruh lepas, penghasilannya tidak menentu. Untuk makan sehari-hari saja tidak cukup apalagi untuk membelikan  baju sekolah yang baru bagi anaknya. Menurutnya lagi,sudah dua tahun ini anaknya tidak pernah dibelikan baju. Baju seragam yang dipakai anaknya  yang sudah kumal, sesak dan penuh dengan jahitan tangan akibat banyak yang robek. Itu merupakan baju bekas pemberian  tetangganya yang anaknya sudah tidak memakai lagi.
Begitu pula halnya dengan Ibu Marwita, seorang janda beranak dua yang juga warga Desa Ayunan Papan menyatakan sangat berterima kasih sekali dengan program ini. Diakuinya semenjak dicerai suaminya dua tahun lalu, pendidikan anaknya yang pertama hampir tidak terurus lagi. Penghasilannya sebagai buruh sadap hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Itu pun kadang berhutang dengan tetangga. Puji Syukur di panjatkan Ibu Marwita karena anaknya mendapatkan bantuan program Bea Siswa dan sangat berterima kasih sekali  kepada aparat Desa Ayunan Papan  yang sangat memperhatikan pendidikan anaknya. Apalagi katanya bantuan akan diberikan dua tahap, sehingga dia tidak  lagi memikirkan masalah baju dan peralatan sekolah anaknya.
Kepala Desa Ayunan Papan Ahmad N yang didampingi Sekdesnya Akhyar menyatakan, sangat disayangkan jika pemerintah menghapuskan PNPM seperti ini, karena di lapangan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.
"Bukan saja dalam hal Bea Siswa tapi kegiatan lain seperti sarana dan prasarana, pelatihan serta SPP. Proses perencanaan berasal dari bawah. Sehingga sesuai apa  kepentingan, keinginan serta kebutuhan masyarakat. Hanya masyarakat lah yang lebih tahu," ujarnya. Ia berharap, program ini tidak dihapus karena sangat bermamfaat bagi masyarakat di desa. Paling tidak dana yang diprogramkan tiap tahun lebih meningkat nilainya, bukan malah menurun. (Budi-FK Lokpaikat Tapin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar