Desa Ayunan Papan Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Kalsel, berpenduduk
732 jiwa dengan tingkat pendidikan rata-rata tidak tamat Sekolah Dasar. Dari 234
KK ternyata 15% lebih tergolong rumah tangga Miskin.
Maka pada MAD Prioritas usulan untuk memberikan bea siswa kepada anak-anak dari
keluarga RTM mendapat ranking
pertama. Dibuatlah SPC (Surat Penetapan Camat) Nomor 164/414.2/Kec.Lok/2012.
Penyerahan
beasiswa bertepatan 17 Agustus lalu oleh oleh Camat Lokpaikat Riduan Syahrani,S.Sos. "Ini merupakan salah satu program kepedulian
pemerintah terhadap masalah pendidikan. Pembangunan
bukan hanya pada masalah fisik semata. Tapi
peningkatan sumber
daya manusia juga jadi perhatian,.Anak
sekolah khususnya Sekolah Dasar
merupakan generasi penerus
cita-cita perjuangan bangsa," jelas Riduan.
Ketua
Tim Pengelola Kegiatan
Desa Ayunan Papan, Sangsang mengatakan, diperolehnya Bea Siswa ini karena masyarakat desa Ayunan Papan yang sangat peduli akan
pendidikan di desanya. Sebanyak 34 anak dari keluarga miskin memperoleh bantuan peralatan
sekolah. Total
dana yang diberikan untuk program ini
berjumlah Rp 51.755.000, yang dibelikan seragam sekolah, seragam Pramuka, tas, sepatu serta peralatan
sekolah lainnya. Pemberian
dilakukan dua tahap
yaitu tahun 2013 dan tahun 2014,
Tahap I diberikan Rp 24.935.000, sedangkan tahap
II Rp.26.820.000. Dana
tahap II masih disimpan di rekening
Pokja Bea Siswa Kecamatan Lokpaikat. Sedangkan
Pokja Bea Siswa sendiri dibentuk berdasarkan SK camat No : 05/414.2/Kec-Lok/2013.
Hamdian Nor orang tua dari Muhammad
Ade Riansyah sangat bersyukur sekali anaknya mendapatkan bantuan, karena dia sebagai buruh lepas, penghasilannya tidak menentu. Untuk makan sehari-hari saja
tidak cukup apalagi untuk membelikan baju sekolah yang baru bagi anaknya. Menurutnya lagi,sudah dua
tahun ini anaknya tidak pernah dibelikan baju. Baju seragam yang dipakai
anaknya yang sudah kumal, sesak dan penuh dengan
jahitan tangan akibat banyak yang robek. Itu
merupakan baju bekas pemberian tetangganya yang anaknya sudah tidak memakai
lagi.
Begitu
pula halnya dengan Ibu Marwita, seorang
janda beranak dua yang juga warga Desa Ayunan Papan menyatakan sangat berterima
kasih sekali dengan program ini. Diakuinya
semenjak dicerai
suaminya dua tahun lalu, pendidikan
anaknya yang pertama hampir tidak terurus lagi. Penghasilannya sebagai buruh
sadap hanya
cukup untuk makan sehari-hari.
Itu pun kadang berhutang
dengan tetangga. Puji
Syukur di panjatkan Ibu Marwita karena anaknya mendapatkan bantuan program Bea
Siswa dan sangat berterima kasih sekali
kepada aparat Desa Ayunan Papan
yang sangat memperhatikan pendidikan anaknya. Apalagi katanya bantuan akan
diberikan dua tahap, sehingga
dia tidak lagi memikirkan masalah baju
dan peralatan sekolah anaknya.
Kepala
Desa Ayunan Papan Ahmad N yang didampingi Sekdesnya Akhyar menyatakan, sangat disayangkan jika pemerintah
menghapuskan PNPM seperti ini, karena
di lapangan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.
"Bukan saja dalam hal Bea Siswa
tapi kegiatan lain seperti sarana dan prasarana, pelatihan serta SPP. Proses perencanaan berasal
dari bawah. Sehingga
sesuai apa kepentingan, keinginan serta kebutuhan
masyarakat. Hanya
masyarakat lah yang lebih tahu," ujarnya. Ia berharap, program ini tidak
dihapus karena sangat bermamfaat
bagi masyarakat di desa. Paling tidak dana yang diprogramkan
tiap tahun lebih meningkat nilainya, bukan
malah menurun. (Budi-FK Lokpaikat Tapin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar