Jumat, 18 Oktober 2013

Rakorprov Soroti Penyimpangan SPP di Bati-bati



Pelatihan Masyarakat Efektifkan Pengawasan Dana Perguliran
Masalah penyimpangan dana SPP perguliran menjadi sorotan dalam rapat koordinasi provinsi (rakorprov) PNPM Mandiri Perdesaan Kalimantan Selatan, 16-19 Oktober 2013 di Hotel Nasa Banjarmasin. PJO Provinsi Ir Isnaniah merasa terpukul adanya kasus penyimpangan dana perguliran kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di UPK (Unit Pengelola Kegiatan) Bati-bati Kabupaten Tanah Laut hingga Rp 1 miliar lebih.

Tema rakorprov, peningkatan kapasitas fasilitator dan fasilitasi pelatihan masyarakat, diharapkan mampu menemukan solusi bagaimana pengendalian program pemberdayaan bisa lebih efektif jika melibatkan partisipasi masyarakat. Dalam diskusi para fasilitator kabupaten (faskab) disepakati, TPM (Tenaga Pelatih Masyarakat) yang pada 2012 sudah dibekali teknik pelatihan dasar dengan anggaran dari DOK RBM, pada 2013 belum ditindaklanjuti dengan pelatihan lanjutan.
Baru Kabupaten Banjar yang sudah menyelenggarakan pelatihan lanjutan TPM Tahun 2013. Masalah yang dihadapi, menurut Faskab Banjar Zaynah Amini, setelah pelatihan tidak jalan karena yang dilatihkan beda penerapannya dengan pelatihan yang dilaksanakan di kecamatan, seperti pelatihan TPK, BKAD dan tim verifikasi, pelatihan aparat desa, dan sebagainya. TPM perlu dilibatkan menyiapkan kegiatan pelatihan masyarkat, namun tidak harus menjadi narasumber.  
Selain itu, TPM yang dilatih selama ini belum jalan karena sistem rekrutmen, kompetensi kurang tepat karena dituntut cepat, materi yang diterima dalam pelatihan tak bias aplikatif dalam pelatihan yang diselenggarakan di kecamatan.  Selain itu sumber pendanaan kurang menunjang untuk memberikan insentif kepada TPM.
Prinsip pembiayaan TPM, menurut Faskab Hulu Sungai Selatan M Yusril, adalah swadaya. Peserta pelatihan mulai KPMD, perangkat desa, BPD, bisa mendapat uang transport. "Apakah TPM yang menyiapkan pelatihan tidak boleh menerima uang transport?" tanya Yusril.
Hatta Emas, konsultan Spesialis Pelatihan dan Training RMC-3 PNPM-MPd Kalsel menjelaskan, operasional TPM bias diberikan berdasar kegiatan seperti menyusun TNA, membuat jadwal, mengatur dan mencari narasumber. Pelatihan masyarakat yang berhasil akan mengefektifkakan kinerja pemberdayaan, termasuk pengawasan jalannya program untuk menghindari penyelewengan dana seperti yang sering terjadi adanya penyimpangan dana SPP (kie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar