Senin, 29 Juli 2013

Surplus UPK Bajuin untuk Modal RTM


Surplus UPK Bajuin Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan dalam kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2012 mampu memberikan hibah dana untuk modal usaha bagi 9 warga rumah tangga miskin (RTM). Masing-masing menerima bantuan Rp 1 juta. Mereka yang menerima tersebar di 9 desa, dengan usaha ekonomi bervariasi.

Antara lain usaha jualan bakso, somai, pentol, untuk berkebun dan dagang kecil-kecilan. Total surplus yang disalurkan untuk kegiatan sosial Rp 30 juta, diberikan kepada warga RTM berupa paket sembako di 9 desa, tiap desa sebanyak 23 RTM. Surplus itu merupakan keuntungan dari aset produktif Rp 1.262.424.974 yang terus digulirkan. “Sekarang sudah sampai perguliran ketujuh,” ujar ketua UPK Rusida Hayati.



Tunggakan kolektabiltas 5 terjadi di Desa Tirta Jaya. Kelompok Melati dan Harapan Kita tercatat punya tunggakan Rp 12.666.300 dan tidak bisa lagi meminjam ke UPK. Padahal mereka merasa sudah membayar lunas kepada ketua UPK lama, Nana Diana, di rumahnya pada Februari 2012. Tapi setoran itu tak dibukukan, sehingga pengurus UPK sekarang berusaha menagih kepada mantan ketua UPK tadi. (KIE)

Minggu, 28 Juli 2013

ARUNGI LUMPUR KE DUSUN SANG RATU

Perjalanan Tim Verifikasi FK/FT Kec. Sugai Pinang Desa Belimbing Lama 06 januari 2012
 

Tim Verifikasi Kecamatan Sungai Pinang di pagi cerah 6 Januari 2012 berkunjung ke Desa Belimbing Lama. Dengan "mengarungi" 8 kilometer jalan berlumpur menuju ke Dusun Sang Ratu, tujuh anggota tim berangkat dari kecamatan sekitar jam 10.15 WIT.  Kegiatan verifikasi lapangan untuk menemui masyarakat pemanfaat dari dusun yang mengusulkan kegiatan  perbaikan jalan berupa parit.

 Perjalanan awal lancar, meskipun baru diguyur hujan. Jalan masih bisa dilewati dengan mudah. Apalagi di sela istirahat sempat menikmati buah durian.

Setelah menempuh hampir 2 jam perjalanan sampai lah di dusun Sang Ratu. Kondisi ruas jalan di sana kering, melewati tanjakan yang masih tanah merah, tanpa ada batu-batu.  Terdengar dari pengeras suara di langgar. Ada pemberitahuan akan datang tim dari kecamatan. Begitu bersemangat warga desa menyambut

Saling Membantu Melewati Jalan Yang Becek,Habis Hujan di desa Belimbing Lama



kami. Warga mulai berdatangan dan berkumpul di rumah wakil masyarakat.

Proses verifikasi pun dimulai. Dialog berjalan, diskusi antara tim dan masyarakat akrab. Mereka mengharapkan agar akses jalan ini dapat di perbaiki, karena merupakan satu-satunya jalan bagi masyarakat yang kebetulan warga transmigrasi.
Apa yang diharapkan,  dari  kebutuhan mereka akan akses jalan, memang sangat terasa. Tim yang melewati jalan tersebut sudah merasakan. Jalan yang berlumpur, menanjak,  membuat rombongan harus ekstra keras mengatur kemudi sepeda motor masing-masing. Dalam pikiran, bagaimana kalau hujan, tentu harus siap mengarungi lumpur untuk bisa kembali ke kecamatan.
Saling membantu melewati jalan yang becek, habis hujan Desa Belimbing Lama.
Apa yang dikhawatirkan terjadi juga. Hujan pun turun. Sambil menunggu berhentinya hujan, tim masih berada di rumah masyarakat, sampai proses verifikasi selesai. Hujan mulai berhenti, tim bersiap pulang, karena sudah ditunggu desa selanjutnya.   Mulailah petualangan melewati jalan yang begitu susahnya. Jalan licin, becek dan ban sepeda motor yang mulai berlumpur mengenai pakaian seluruh anggota tim. Bahkan FK, sudah tak mampu lagi menjalankan sepeda motor dengan penuh keringatan, akhirnya menyerahkan kepada PL untuk membawakannya  melewati tanjakan yang jalan licin. Di sini kerjasama tim sangat terasa, saling membantu bila salah satu anggota terjatuh dan mendorong dari belakang melewati jalan berlumpur karena habis hujan tadi.Hal ini dilakukan berkali-kali,
Kembali lagi anggota tim berjatuhan di jalan yang menanjak penuh dengan lumpur. Bahkan PJOK terlempar dari sepeda motor dengan kerusakan kopling yang cukup parah. Seluruh tim istirahat sebentar, sekaligus memperbaiki kopling sepeda motor. Akhirnya dengan bahan seadanya selesai diperbaiki, tak terasa sudah 2 jam dilewati. Tapi belum juga sampai ke desa berikutnya. Pikiran dan semangat sudah kendor, memikirkn jalan yang masih jauh.
                           



Warga di sana menuturkan, jalan ini sudah hampir 20 tahun tidak pernah di perbaiki. Perhatian pemerintah daerah hampir tidak ada. Jalan sepanjang delapan kilometer terasa makin jauh apabila dilewati musim hujan seperti yang tim verifikasi mengalaminya.  Dambaan masyarakat desa Belimbing Lama terutama menuju Dusun Sang Ratu. "Kami ingin agar ada perbaikan jalan desa,  supaya tidak lagi mengalami kesusahan seperti yang kami alami," kata Sunardi, Ketua TPK Belimbing Lama. Ia berharap ada perkerasan badan jalan. Kegiatan swadaya sering dilakukan. Namun masih belum optimal karena kerusakan badan jalan masih terjadi. 
Menurut Pambakal H. Makmur, permohonan usulan perbaikan sudah sering disampaikan ke Pemerintah Daerah  Kabupaten Banjar. Namun hingga kini masih belum ada realisasinya.
Akhirnya, setelah 3 jam melewati jalan licin dengan penuh perjuangan, sampai juga ke desa berikutnya. Namun hari sudah terlalu sore. Kunjungan ke desa berikutnya Desa Belimbing Baru dibatalkan. Karena tim verifikasi, FK, FT suda kelelahan. Menjelang malam, tim bersepakat menjadwal ulang untuk desa bersangkutan. Tim beristirahat untuk kembali besok melanjutkan verifikasi. Kami hanya bisa berdoa, semoga tidak hujan lagi. Karena kondisi desa-desa berikutnya tidak jauh beda dengan Desa Belimbing Lama yang mendambakan akses jalan yang baik. (ANISURAHMAT, FK KECAMATAN SUNGAI PINANG KAB,BANJAR)